5 Pakaian Adat yang Populer di Jawa Tengah

Pakaian adat adalah salah satu kebanggaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia karena mecirikan budaya yang dimilikinya. Salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan pakaian adatnya adalah Jawa Tengah. Di provinsi ini, Anda bisa menemukan beragam pakaian khas kedaerahan yang begitu populer.

Bahkan, saking populernya pakaian adat khas masyarakat Jawa Tengah ini ada yang sudah berhasil go international lho! Hebat sekali bukan pakaian adat dari Jawa Tengah? Mau tahu apa saja sih pakaian adat yang populer di provinsi yang beribu kota Semarang ini?

1. Kebaya

foto: https://www.instagram.com/asfa_batik_pekalongan/

Kebaya adalah pakaian adat masyarakat Jawa yang melambangkan cita-cita tertentu ‘feminitas’ wanita Indonesia. Kebaya sering menjadi pilihan baju nasional untuk wanita. Dimulai pada era Soekarno tahun 1940-an, kebaya telah hadir dan melambangkan konstruksi identitas perempuan tertentu yang menandakan nilai tradisional dan peran perempuan.

Selain menjadi pakaian nasional untuk wanita Indonesia, kebaya juga berfungsi sebagai pakaian formal untuk acara-acara mulai dari pernikahan hingga upacara di seluruh Indonesia. Kebaya khas Jawa Tengah sendiri biasanya dibuat dengan kain beludru warna hitam untuk prosesi pernikahan.

Setiap perayaan memperingati kehidupan Kartini, banyak siswi-siswi muda se-Jawa dan lainnya memakai pakaian tradisional, termasuk kebaya ini karena kebaya memiliki makna ‘kemajuan’ dan ‘tradisi’.

2. Batik

foto: kumparan

Selain kebaya, ada juga batik yang menjadi pakaian populer masyarakat Jawa Tengah. Batik sendiri dibuat dengan 2 cara yakni dengan canting dan cap. Jika mencanting, tahap desain satu ini biasanya menggunakan lilin untuk kemudian diaplikasikan pada kain, biasanya menggunakan alat tradisional yang disebut canting.

Canting sendiri adalah instrumen yang terdiri dari gagang kayu dan cangkir logam kecil yang diisi dengan lilin cair. Lilin dipanaskan dan ditarik atau diteteskan dari cerat canting ke atas kain. Kemudian kain diwarnai dengan dicelupkan secara tradisional menggunakan pewarna alami, yang seringnya dibuat dari tumbuhan.

Kain yang telah diwarnai kemudian dikeringkan dan direndam. Proses waxing dan pewarnaan diulang beberapa kali, dengan pengeringan dan pencucian sampai setiap warna desain diterapkan dan pola yang diinginkan selesai. Sementara untuk cap, beberapa pembuat batik mungkin menggunakan cap untuk pola utama dan menggunakan canting untuk detail halus pada kain mereka.

3. Surjan

foto: https://www.tokopedia.com/babebaby/

Surjan juga menjadi salah satu pakaian tradisional Jawa yang tidak kalah populer. Surjan sendiri memiliki motif berupa batik lurik dan umumnya digunakan oleh laki-laki. Meskipun pada realitanya ada juga wanita yang menggunakan surjan.

Surjan sendiri adalah pakaian jenis batik yang umumnya dibuat dengan cap. Batik cap sendiri hadir karena industrialisasi pada awal abad ke-20, dan mulai muncul di Indonesia. Batik cap lebih mudah dan lebih murah untuk diproduksi daripada batik tulis.

Awal mula kehadiran batik surjan sendiri karena sering digunakan oleh Sunan Kalijogo dan beliau sendiri yang membuat pakaian dengan motif batik lurik ini sebagai pakaian takwa. Sampai akhirnya, baju surjanpun menjadi salah satu pakaian tradisional yang khas sekali dengan Jawa Tengah.

4. Jawi Jangkep

foto: pariwisataindonesia.id

Pakaian adat Jawa yang khusus digunakan laki-laki selanjutnya adalah Jawi Jangkep. Pakaian satu ini seringnya digunakan dalam sebuah acara yang bersifat adat di Jawa Tengah. Biasanya baju ini berbentuk beskap dengan ada motif bunganya pada bagian tengah. Namun, saat ini Jawi Jangkep tidak hanya digunakan untuk upacara adat saja.

Pakaian ini juga bisa digunakan di berbagai acara formal lainnya untuk menunjukkan identitas kebanggaan Jawa Tengah. Setelan lain yang digunakan untuk Jawi Jangkep sendiri adalah sebuah kain untuk dililitkan sampai ke mata kaki, blangkon dan tidak lupa k3ris di belakang.

5. Basahan

Pakaian adat kebanggan masyarakat Jawa yang terakhir adalah basahan. Nah, basahan sendiri memiliki motif yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan pakaian adat lainnya karena hampir menyerupai kemben namun dari batik prada.

Basahan sendiri biasanya digunakan untuk pernikahan yang menggunakan sebuah adat khas Jawa. Pakaian tradisional Jawa Tengah ini juga seringnya dikenal dengan sebutan dodot. Awalnya, pakaian adat ini biasa digunakan oleh lingkungan Keraton. Namun kemudian pakaian inipun sering digunakan untuk adat pernikahan masyarakat Jawa Tengah.

Kebaya, batik, surjan, jawi jangkep dan basahan adalah 5 contoh pakaian adat indonesia yang sangat populer di Jawa Tengah. Manakah yang paling familiar Anda temui di lingkungan sehari-hari?