Puja Mandala Worship Complex: Destinasi Wisata Religius Tersembunyi di Bali

Puja Mandala adalah kompleks religius yang menggambarkan keberagaman agama dan budaya di Bali, Indonesia. Dikenal sebagai tempat perdamaian dan toleransi, Puja Mandala menggabungkan berbagai tempat ibadah, seperti gereja, pura, klenteng, dan masjid.

Kunjungi untuk mengeksplorasi sejarah dan arsitekturnya yang memukau, serta merasakan harmoni antaragama yang unik.

Temukan lokasi, makna, dan pesona spiritual Puja Mandala di destinasi yang mengajarkan pentingnya persatuan dalam keragaman.

Sejarah Puja Mandala

Sejarah Puja Mandala
Sejarah Puja Mandala (sumber: Google Maps: Rohadi Suharjana)

Puja Mandala Worship Complex merupakan salah satu destinasi religi yang sangat istimewa di Bali. Tempat ini menjadi saksi bisu dari harmoni antara kelima agama yang ada di Indonesia.

Terletak di Nusa Dua, Puja Mandala Worship Complex bukan hanya sebuah tempat ibadah, tetapi juga sebuah lambang nyata dari toleransi agama di Bali, yang meskipun mayoritas penduduknya beragama Hindu, membuka pelukan hangat untuk semua keyakinan.

Sejarah unik Puja Mandala Worship Complex dimulai dari inisiatif masyarakat Islam untuk membangun sebuah masjid di kawasan Nusa Dua.

Keinginan ini mendapat dukungan dari Joop Ave, Menteri Pariwisata saat itu, yang bahkan memberikan usulan untuk membangun tempat ibadah dari berbagai agama. Dari sinilah, perjalanan panjang Puja Mandala Worship Complex dimulai.

Pada tahun 1994, dimulailah pembangunan kompleks ini di atas lahan seluas 2 hektar, yang merupakan hibah dari PT. Bali Tourism Development Corporation (BTDC). Perusahaan ini memiliki peran penting dalam mengembangkan Nusa Dua sebagai destinasi wisata yang terkenal.

Meskipun menghadapi beberapa kendala, Puja Mandala Worship Complex berhasil dibangun dalam waktu sekitar 2 hingga 3 tahun.

Salah satu kendala utama adalah syarat yang diberlakukan oleh dua Menteri yang awalnya tidak setuju dengan pembangunan kompleks peribadatan ini.

Mereka mensyaratkan setidaknya harus ada dukungan dari 500 penduduk setempat untuk pembangunan ini.

Namun, setelah masalah ini dikomunikasikan kepada pemerintah pusat, semua hambatan teratasi dan pembangunan berlanjut.

Puncak dari perjalanan ini terjadi pada tahun 1997 ketika kompleks peribadatan Puja Mandala Worship Complex diresmikan oleh Menteri Agama saat itu, Tarmidzi Taher.

Hingga hari ini, tempat-tempat ibadah seperti masjid, gereja, wihara, dan pura tetap digunakan untuk beribadah sekaligus menjadi destinasi wisata yang menarik di Bali.

Dengan keunikan sejarahnya, Puja Mandala Worship Complex menjadi tujuan yang sempurna bagi para pelancong yang ingin merasakan harmoni antaragama di Bali.

Daftar Tempat Ibadah di Puja Mandala

Di dalam kawasan Puja Mandala, terdapat lima tempat ibadah dari lima agama besar yang ada di Indonesia yang dibangun berdekatan.

Berikut ini daftar nama tempat ibadah yang bisa kamu kunjungi saat berada di kompleks Puja Mandala:

1. Masjid Agung Ibnu Batutah

Masjid Agung Ibnu Batutah

Puja Mandala adalah salah satu tempat ibadah yang mengesankan di Bali. Di sini, kamu akan menemukan Masjid Agung Ibnu Batutah, yang menjadi tempat ibadah pertama yang dapat kamu saksikan saat kamu tiba di kawasan ini. Masjid ini terletak di sisi paling kiri Puja Mandala.

Dalam segi arsitektur, Masjid Agung Ibnu Batutah memiliki bentuk yang mirip dengan masjid tradisional Jawa, dengan atap bertumpuk yang didominasi oleh warna hijau yang khas.

Bangunan masjid ini memiliki tiga lantai, di mana lantai pertama diresmikan untuk jamaah wanita yang ingin beribadah dengan khusyuk.

Ketika wisatawan Muslim berkunjung ke kawasan Nusa Dua Bali, Masjid Agung Ibnu Batutah seringkali menjadi tempat istirahat favorit mereka.

Ini adalah tempat yang nyaman untuk beribadah dan merenung, sambil menikmati keindahan alam sekitarnya.

Jadi, pastikan untuk mengunjungi Masjid Agung Ibnu Batutah saat kamu berada di Puja Mandala dan merasakan kedamaian spiritual yang ditawarkannya.

2. Gereja Katolik Paroki Maria Bunda Segala Bangsa

Gereja Katolik Paroki Maria Bunda Segala Bangsa

Terletak dengan sempurna di sebelah Masjid Agung Ibnu Batutah, Gereja Katolik Paroki Maria Bunda Segala Bangsa merupakan salah satu destinasi yang menarik di sekitar area ini.

Bangunan gereja ini memiliki ciri khas yang mencolok dengan menara tunggal dan dinding atap bergaya gevel yang tinggi.

Selain itu, atap bangunan gereja ini memiliki bentuk yang khas, dengan tumpangan bertumpuk, mirip dengan banyak gereja lainnya di Indonesia.

Gereja Katolik Paroki Maria Bunda Segala Bangsa merupakan bagian integral dari Gereja Katolik Roma Keuskupan Denpasar yang berpusat di Benoa.

Jika kamu ingin menjelajahi warisan agama yang kaya dan arsitektur yang memukau, kunjungan ke gereja ini adalah pilihan yang sempurna.

3. Vihara Buddha Guna

Vihara Buddha Guna

Di antara bangunan-bangunan lain yang tersebar di sekitarnya, Vihara Buddha Guna menonjol sebagai tempat ibadah yang paling megah dan memukau.

Bangunan ini mengagumkan dengan hiasan emas dan putih yang memenuhi sebagian besar dindingnya, termasuk patung-patung, ukiran, dan ornamen indah lainnya.

Jangan lewatkan pemandangan dua patung gajah yang mengkilap dengan emas di bagian depan, yang memiliki tiga pasang gading yang gagah.

Tidak hanya itu, atap Vihara yang berkilauan dengan emas semakin menambah pesona bangunan ini, menjadikannya tempat yang sangat mengagumkan bagi umat Buddha dan pengunjung.

4. GKPB Jemaat Bukit Doa

GKPB Jemaat Bukit Doa

 

Gereja Protestan GKPB Jemaat Bukit Doa adalah salah satu bangunan yang sangat bersejarah di Puja Mandala Worship Complex.

Keunikan arsitektur gereja ini menonjolkan perbedaannya dengan Gereja Katolik sekitarnya. Dengan atap piramida bertumpuk yang mencolok dan tangga indah di bagian depannya, gereja ini benar-benar mempesona.

Salah satu ciri khas yang membedakan gereja ini adalah penggunaan marmer yang indah di sebagian besar lantainya.

Marmer yang disusun dengan rapi menciptakan suasana yang begitu istimewa dan menambahkan keanggunan pada tempat ibadah ini.

Namun, ada juga persamaan menarik antara gereja Protestan ini dan gereja Katolik sekitarnya. Keduanya memiliki menara lonceng yang megah di bagian depannya, menambahkan elemen spiritual yang klasik pada lingkungan religius ini.

5. Pura Jagatnatha

Pura Jagatnatha

Pura Jagatnatha terletak di sisi paling kanan kawasan Puja Mandala dan merupakan salah satu pura yang khas di Bali.

Keunikan Pura Jagatnatha terletak pada penggunaan batu hitam sebagai bahan utama dalam semua elemennya, mulai dari gapura hingga tempat pemujaan.

Pura Jagatnatha adalah bangunan terakhir yang berdiri di Puja Mandala, tetapi perannya sangat penting dalam konteks keagamaan.

Pura ini menghadap langsung ke Gunung Agung, yang dianggap sebagai tempat tinggal para dewa dalam kepercayaan Bali. Oleh karena itu, Pura Jagatnatha memiliki signifikansi spiritual yang mendalam bagi masyarakat Bali.

Ketika kamu mengunjungi Pura Jagatnatha, kamu akan merasakan keanggunan arsitektur Bali yang klasik, dengan sentuhan khusus dari batu hitam yang memberikan kesan yang berbeda.

Ini adalah tempat suci yang memungkinkan pengunjung untuk merenung dan beribadah, menghubungkan diri dengan alam dan spiritualitas Bali yang kaya.

Ragam Aktivitas di Puja Mandala Worship Complex

Jika kamu ingin mengisi waktu selain beristirahat dan menjelajahi bangunan-bangunan yang ada, berikut beberapa aktivitas yang patut kamu pertimbangkan:

1. Berfoto Ria

Berfoto Ria di Puja Mandala
Berfoto Ria (sumber: Google Maps: Susilawati)

Bangunan-bangunan di Puja Mandala memancarkan pesona unik dengan arsitektur yang beragam.

Setiap bangunan memiliki karakteristiknya sendiri, mencerminkan keberagaman agama dan kepercayaan yang ada di Bali.

Dari candi Hindu hingga masjid Islam, gereja Kristen, dan vihara Buddha, semuanya berdampingan dengan harmoni yang indah.

Bagi para penggemar fotografi, Puja Mandala adalah surga yang menanti untuk dijelajahi. Kamu akan menemukan berbagai latar yang menakjubkan untuk foto kamu.

Kamu bisa mengabadikan keunikan dan kecantikan setiap bangunan, serta menggambarkan keragaman budaya dan keagamaan yang ada di sini.

Tidak hanya sebagai objek foto, Puja Mandala juga menjadi tempat istirahat dan refleksi bagi banyak wisatawan.

Kamu bisa mengambil kesempatan ini untuk beristirahat sejenak, meresapi suasana yang begitu asri, dan meresapi keberagaman yang ada di sekitar kamu. Sambil beribadah atau bermeditasi, kamu bisa mengambil foto-foto indah yang akan mengabadikan momen unik ini.

2. Menyaksikan Bebalihan

Menyaksikan Bebalihan di Puja Mandala
Menyaksikan Bebalihan (sumber: Google Maps: Mayukh sengupta)

Puja Mandala, salah satu destinasi terkenal di kawasan Nusa Dua, semakin memikat pengunjungnya dengan kehadiran atraksi Bebalihan yang diselenggarakan oleh PT. Indonesia Tourism Development Corporation.

Atraksi ini adalah perpaduan indah antara seni tari dan gamelan khas Bali yang dapat kamu nikmati setiap hari Selasa dan Kamis di halaman Puja Mandala.

Pukul 16.00 WITA pada sore hari adalah waktu yang sempurna untuk mengeksplorasi kekayaan budaya Bali melalui berbagai pagelaran tari, termasuk Tari Pendet dan Barongan. Pengalaman ini akan membuat kunjungan kamu ke Puja Mandala semakin berkesan dan menghibur.

Harga Tiket Masuk

Harga Tiket Masuk
Harga Tiket Masuk (sumber: Google Maps: Armand Sitanggang)

Destinasi wisata religius yang menawarkan pengalaman spiritual tanpa biaya tambahan. Ini adalah tempat yang tepat untuk mengejar kedamaian dan merenung tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun.

Salah satu hal yang membuat Puja Mandala begitu istimewa adalah parkir yang juga gratis. Hampir semua pengunjung dapat dengan mudah menemukan tempat parkir tanpa harus membayar ekstra, membuat kunjungan ke sini menjadi lebih nyaman dan ekonomis.

Tiket Masuk Gratis

Penting untuk diingat bahwa harga-harga yang tercantum dalam tabel sewaktu-waktu dapat mengalami perubahan. Kebijakan harga dapat disesuaikan oleh pihak pengelola sebagai respons terhadap berbagai faktor.

Lokasi dan Rute Menuju Puja Mandala

Lokasi dan Rute Menuju Puja Mandala
Lokasi dan Rute Menuju Puja Mandala (sumber: Google Maps: Anand Kumar)

Tempat ini menawarkan kedamaian dan keindahan spiritual yang tak tertandingi di pulau ini. Kamu dapat dengan mudah mencapai Puja Mandala Bali dari Bandara Internasional Ngurah Rai, yang berjarak hanya 12 kilometer atau sekitar 20 menit perjalanan melalui tol.

Untuk memudahkan perjalanan kamu, kamu dapat menggunakan Google Maps untuk mendapatkan rute terbaik ke Puja Mandala ini.

Jam Operasional

Jam Operasional
Jam Operasional (sumber: Google Maps: Edson Nunes)

Puja Mandala, tempat wisata spiritual yang menakjubkan, menyambut pengunjung dengan jam operasional yang terbatas.

Jika kamu berencana untuk mengunjungi Puja Mandala, penting untuk memperhatikan waktu operasionalnya.

Tempat ini hanya buka mulai pukul 08.00 WITA hingga 16.00 WITA, menjadikannya tujuan yang sempurna untuk perjalanan harian atau kunjungan singkat.

Penginapan dekat Puja Mandala

Jika kamu merencanakan perjalanan ke Nusa Dua, Bali, dan ingin tinggal dekat dengan Puja Mandala, kamu beruntung karena ada beberapa pilihan akomodasi yang nyaman dan terjangkau di sekitarnya.

Salah satu opsi yang layak dipertimbangkan adalah Nusa Dua Moon Hotel, White Rock Lodge, dan 21 Lodge:

1. Nusa Dua Moon Hotel

Nusa Dua Moon Hotel
Nusa Dua Moon Hotel (sumber: Agoda: Nusa Dua Moon Hotel)

Nusa Dua Moon Hotel adalah pilihan yang sangat baik bagi wisatawan yang mencari pengalaman menginap yang nyaman dan menyenangkan.

Hotel ini terletak hanya beberapa menit dari Puja Mandala, sehingga kamu dapat dengan mudah mengunjungi tempat ini.

Kamar-kamar yang luas dan bersih dilengkapi dengan fasilitas modern, termasuk TV layar datar, AC, dan koneksi Wi-Fi gratis.

Selain itu, hotel ini memiliki kolam renang yang menawan dan restoran yang menyajikan hidangan lezat.

Dengan harga yang terjangkau, Nusa Dua Moon Hotel adalah pilihan yang populer di kalangan pelancong.

KeteranganKapasitasHarga
1 Kamar2 Orang299.000

Pesan Kamar Sekarang Nusa Dua Moon Hotel DISKON Up To 53%

2. White Rock Lodge

White Rock Lodge
White Rock Lodge (sumber: Agoda: White Rock Lodge)

White Rock Lodge adalah pilihan penginapan lain yang dekat dengan Puja Mandala. Hotel ini menawarkan suasana yang tenang dan nyaman, cocok untuk wisatawan yang ingin menikmati liburan yang santai.

Kamar-kamar di White Rock Lodge memiliki dekorasi yang sederhana namun bersih dan nyaman.

Kamu akan menemukan kamar-kamar yang dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti AC dan kamar mandi pribadi.

Meskipun tidak sebesar hotel mewah lainnya, White Rock Lodge menawarkan penginapan yang nyaman dengan harga yang terjangkau.

KeteranganKapasitasHarga
1 Kamar2 Orang324.188

Pesan Kamar Sekarang White Rock Lodge Hotel DISKON Up To 55%

3. 21 Lodge

21 Lodge
21 Lodge (sumber: Agoda: 21 Lodge)

21 Lodge adalah opsi lain yang layak dipertimbangkan bagi kamu yang mencari akomodasi dekat Puja Mandala.

Hotel ini menawarkan kamar-kamar yang bersih dan sederhana dengan fasilitas dasar seperti AC dan kamar mandi pribadi.

21 Lodge juga memiliki fasilitas parkir gratis untuk tamu-tamu yang membawa kendaraan pribadi.

Terletak dalam jarak yang singkat dari Puja Mandala, hotel ini memudahkan kamu untuk menjelajahi situs-situs penting di sekitarnya.

KeteranganKapasitasHarga
1 Kamar2 Orang350.000

Pesan Kamar Sekarang White Rock Lodge Hotel DISKON Up To 55%

Kuliner Khas Bali

Kuliner Khas Bali

Berikut adalah rekomendasi kuliner khas Bali yang wajib dicoba oleh wisatawan saat berkunjung ke pulau ini:

  • Nasi Campur Bali: Nasi campur adalah hidangan Bali yang berisi nasi putih disajikan dengan berbagai lauk seperti ayam betutu, sate lilit, telur, kacang, dan sayuran. Ini adalah hidangan yang kaya akan rasa dan tekstur.
  • Ayam Betutu: Ayam betutu adalah hidangan khas Bali yang terdiri dari ayam yang dibumbui dengan rempah-rempah dan kemudian dipanggang atau direbus dalam daun pisang. Rasanya yang kaya dan pedas adalah salah satu favorit di Bali.
  • Babi Guling: Babi guling adalah hidangan daging babi yang disajikan dengan kulit renyah. Hidangan ini biasanya diberi bumbu rempah-rempah dan kemudian dipanggang secara tradisional. Rasanya sangat lezat dan merupakan hidangan spesial dalam upacara adat Bali.
  • Ikan Bakar: Bali memiliki ikan bakar yang lezat dengan berbagai jenis ikan segar yang dipanggang dengan bumbu pedas atau manis. Ini adalah pilihan sempurna bagi pencinta makanan laut.
  • Lawar: Lawar adalah hidangan khas Bali yang terdiri dari sayuran dan kelapa parut yang dicampur dengan bumbu rempah-rempah dan daging. Ada dua jenis lawar: lawar putih (dengan kelapa parut) dan lawar merah (tanpa kelapa parut).
  • Sate Lilit: Sate lilit adalah sate khas Bali yang dibuat dari daging ikan atau daging ayam yang dicampur dengan kelapa parut, santan, dan bumbu rempah-rempah. Ini kemudian dibalut di sekitar batang serai atau bambu sebelum dipanggang.
  • Klepon: Klepon adalah kue tradisional Bali yang terbuat dari tepung ketan hijau dan diisi dengan gula merah, kemudian dilapis dengan kelapa parut. Makanan ringan ini memiliki rasa manis yang unik.
  • Jaje Bali: Jaje Bali adalah berbagai macam kue tradisional Bali, seperti jaje pisang, jaje ketan, dan jaje taro. Mereka adalah pilihan makanan penutup yang sempurna untuk mencicipi berbagai rasa Bali.